Kamis, 30 Januari 2020

3 JENIS HUTANG MANUSIA MENURUT HINDU – BALI

Menurut pandangan Hindu khususnya di Bali, dalam kehidupan ini sesungguhnya ada 3 jenis hutang yang wajib kita “manusia” untuk membayarnya. 3 (tiga) jenis hutang itu disebut Tri Rna. 
tri rna

Pengertian Tri Rna

Tri Rna berasal dari bahasa sansekerta “Tri” yang berarti tiga dan “Rena” atau “Rna” berarti hutang atau kewajiban. Sehingga Tri Rna dapat diartikan sebagai tiga jenis hutang atau tiga jenis kewajiban.  Berikut adalah tiga jenis hutang yang harus dibayar oleh umat manusia :
1.  Dewa Rna
Dewa Rna adalah hutang atman kepada Tuhan. Karena Tuhan telah memberikan atman atau jiwa sehingga kita bisa hidup. Selain itu Tuhan juga telah menciptkan alam semesta beserta isinya sebagai tempat kita bertahan hidup. Sehingga jasa Tuhan kepada umat manusia amat sangatlah besar. Lantas bagaimanakah cara membayar hutang kita kepada Tuhan ? Berikut adalah hal-hal yang dapat kita lakukan :
  1. Rajin sembahyang
  2. Memelihara semua benda ciptaan Tuhan
  3. Menghormati atau mengagungkan kebesaran Tuhan
  4. Melakukan persembahan atau yadnya
  5. Melaksanakan kebajikan
  6. Berbuat amal
  7. Melaksanakan semua petunjuk atau ajaran agama dengan baik
2. Pitra Rna
Pitra Rna adalah hutang kepada leluhur. Kata Pitra berasal dari bahasa sansekerta “pitr” yang berarti ayah atau bapak. Bentuk jamaknya adalah “pitara” yang berarti nenek moyang / leluhur. Sehingga hutang kepada leluhur yang dimaksud ialah hutang mulai dari kepada orang tua sampai ketingkat diatasnya atau nenek moyang.  Cara membayar hutang atau membalas budi baik leluhur termasuk ayah,ibu,kakek,nenek dan seterusnya, yaitu sebagai berikut :
  1. Melaksanakan upacara Ngaben, Sawa Wedana atau Atma Wedana bagi ibu, bapak,kakek atau nenek yang telah meninggal.
  2. Membuat pelinggih Kemulan Rong Tiga atau Rong Dua sebagai stana roh suci leluhur.
  3. Setiap hari melakukan persembahyangan untuk mendoakan leluhur termasuk juga ibu,ayah,kakek dan nenek yang telah meninggal agar dapat mencapai moksa.
  4. Pada Hari Raya tertentu melakukan persembahyangan,persembahan dan sujud bhakti kepada roh suci leluhur di Kemulan Rong Tiga atau Rong Dua
Bagaimana membayar hutang jika ibu,bapak,kakek atau nenek masih hidup? Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan
  1. Selalu menghormati dan menghargai mereka
  2. Selalu menderngarkan nasehat dan mengikuti bimbingan mereka
  3. Rajin membantu mereka
  4. Meminta maaf atas segala kesalahan yang diperbuat secara sengaja ataupun tidak
3. Rsi Rna
Rsi Rna adalah hutang kepada para Resi. Dalam bahasa sansekerta Rsi atau Resi berarti Guru atau orang bijaksana atau kelompok orang-orang religi atau pendeta atau orang suci. Pada jaman dulu dikenal adanya Wipra. Wipra adalah orang bijaksana yang menerima wahyu langsung dari Tuhan seperti mantra-mantra suci dalam Kitab Suci Weda dan diberi gelar Maharesi. Seseorang yang bertugas sebagai Pendeta, Pandita, Bhagawan dan lain-lain yang bukan penerima wahyu pertama dari Tuhan dinamakan Resi.
Berikut cara yang dapat dilakukan untuk membayar atau membalas budi baik para Resi dan Maharesi :
  1. Mempelajari dengan rajin dan tekun semua ajaran agama yang tercantum dalam berbagai Kitab Suci.
  2. Ilmu pengetahuan yang telah dipelajari hendaknya dipahami dan diamalkan sebaik-baiknya.
  3. Mengikuti dan melaksanakan semua ajaran dan aturan yang telah ditentukan agar kita dapat memperbaiki sikap dan prilaku kita
  4. Tidak lupa menghaturkan persembahan dan sujud bhakti atau yadnya kehadapan Ida Sang Widhi Wasa. Terutama pada Hari Raya Saraswati sebagai hari lahirnya ilmu pengetahuan.
  5. Melakukan Tirtha Yatra ke Pura-Pura atau Tempat Suci.
Dalam tradisi Hindu di Bali dengan adanya Panca Yadnya dan jika kita mampu melaksanakan /menjalankan berbagai macam Yadnya itu,  maka tanpa kita sadari kita telah mampu membayar hutang-hutang yang dijelaskan diatas. Misalnya dengan Dewa Yadnya dan Bhuta Yadnya kita membayar hutang kepada Tuhan. Dengan Manusa Yadnya dan Pitra Yadnya kita membayar hutang kepada leluhur. Begitu juga dengan Resi Yadnya kita membayar hutang kepada Resi dan Maharesi.
(sumber : Buku Tri Rna/ Drs. K.M Suhardana )
Visit Our Sponsor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar