Minggu, 05 Januari 2020

Kota Suci yang Jadi Tujuan Meninggal Orang India

Hasil gambar untuk varanasi"

Varanasi - Ada sebuah kota yang dianggap suci bagi umat Hindu India, Varanasi. Bukan berwisata, kota ini jadi tempat meninggal idaman umat Hindu.

Perkenalkan, inilah Kota Varanasi di India. Kota Varanasi dikenal juga dengan nama Benares atau Kashi atau Kasi, seperti yang diintip detikcom dari BBC, Senin (24/6/2019).

Kota yang terletak di Uttar Pradesh, India utara ini menjadi penting keberadaannya. Varanasi berada persis di sisi Sungai Gangga. Inilah mengapa kota ini menjadi yang paling suci bagi umat Hindu.

Selama berabad-abad, umat hindu datang untuk melakukan perjalanan di kota ini. Tujuannya sangat mulia, mereka mencari pembebasan dosa atau moksha.

Menurut kitab suci umat Hindu, mereka yang mati di sini dan dikremasi di sepanjang tepi sungai akan memutus siklus kelahiran kembali atau reinkarnasi. Mereka yang mati di sini percaya akan mendapatkan keselamatan langsung.

Intinya, kota ini menjadi tujuan kematian para umat Hindu. Sehingga Sungai Gangga sendiri tak pernah sepi dari serbuan orang-orang yang ingin pembebasan dosa.

Untuk itulah, banyak organisasi amal dan kelompok bisnis yang membuat homestay dengan nama rumah keselamatan. Di tempat inilah para peziarah yang sakit tinggal bahkan menunggu waktu mati.

Para pegelola homestay ini memberikan tarif untuk tiap orang. Tarif tersebut tidak termasuk biaya makan. Salah satu homestay bernama Mukti Bhawan yang artinya Rumah Pembebasan.

Tak seperti penginapan pada umumnya. Bisnis penginapan di Varanasi hanyalah sewa kamar tanpa fasilitas. Karena tujuan para peziarah hanya satu, meninggal.

Di Mukti Bhawan, setiap tamu hanya boleh tinggal paling lama 15 hari. Kalau sampai hari terakhir, pengunjung tersebut belum mati maka ia akan diminta untuk meninggalkan rumah tinggal dengan sopan.

Tapi ada saja peziarah yang sampai berbulan-bulan di kota ini. Harapan mereka cuma satu, bisa meninggal di Varanasi dan abu kremasi di Sungai Gangga.

Para peziarah akan dikenakan biaya listrik dan sewa kamar sebesar 20 Rupee atau sekitar Rp 4.073 per harinya. Kebanyakan dari pengunjung akan menghabiskan waktunya bernyanyi atau menyembah dewa di kuil serta berdoa di sepanjang Sungai Gangga.

Saat ada seseorang yang mati, sesama penghuni penginapan biasanya yang akan mengurus. Mereka mengkremasi jenazah dan mengapungkan abunya di Sungai Gangga.

Umumnya memang para orang tualah yang datang ke sini. Mereka semua berharap bisa meninggal di sini dengan moksha. (bnl/bnl)


Visit Our Sponsor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar