Mantra-mantra/sloka-sloka dibuktikan sesuai dengan Ilmu pengetahuan diantaranya :
1. Yayur Veda III.6 mengatakan : Bumi berputar mengelilingi matahari, bukan Matahari yang berputar mengeliligi Bumi
2. RgVeda X.89.4. mengatakan : Langit dan Bumi bertumpu pada porosnya dan berputar pada porosnya seperti sebuah roda
3. AtharwaVeda XII.I.37. mengatakan : Bumi bergerak dan bergetar, Bumi bergerak karena api dibagian dalam perut Bumi
Dari bukti-bukti tersebut maka dapat dipastikan; penulis Kitab Weda, kitab sucinya Agama Hindu pasti maha kuasa, maha mengetahui, karena mampu melihat alam semesta beserta penghuninya dari penglihatan dan pengetahuan yang luar biasa. Sehingga Bumi kelihatan Bundar, Bumi berputar mengelilingi Matahari.
Penulis kitab Weda tidak melihat Bumi dihamparkan, gunung-gunung ditancapkan untuk menyanga Bumi supaya tidak pernah bergoyang untuk selamanya. Dan tidak melihat matahari beredar/berputar mengelilingi garis edarnya atau orbitnya mengelilingi Bumi sehingga menciptakan siang dan malam.
Penulis kitab Weda memperuntukkan kitab Weda untuk seluruh mahluk di alam semesta. Bukan hanya untuk manusia di katulistiwa, karena orang eksimo yaitu manusia yang tinggal dekat dengan kutub, tidak pernah melihat siang dan malam, mereka hanya melihat sore saja sepanjang hidupnya. Didaerah kutub matahari tidak pernah terbit dan tidak pernah tenggelam.
Columbus ingin membuktikan kebenaran sabda kitab Weda yang mengatakan bahwa bumi ini bulat, tidak ada ujung bumi. Karena kitab Weda berasal dari tanah India, maka Columbus ingin mencari India dengan berlayar ke arah Barat dari daratan Eropa, sekaligus ingin membuktikan kebenaran kitab sucinya orang India yaitu Weda. Columbus tiba disebuah pulau yang dikiranya sudah sampai di India dan penduduk pulau tersebut (kemudian disebut Benua Amerika) disebut dengan sebutan Indian. Karena Columbus mengira sudah sampai ditanah India.
Kitab Weda telah menginspirasi umat manusia untuk membuktikan kebenarannya. Telah banyak Ilmuwan yang memperoleh hadiah Nobel karena terinspirasi dari membaca kitab Weda.diantaranya :
Pertama :Hukum Kekekalan Energi yang diformulasikan oleh James Prescott Joule, seorang ahli fisika berkebangsaan Inggris yang namanya diabadikan menjadi satuan energi, terinspirasi oleh hukum reinkarnasi nya Weda. Hukum kekekalan Energi Youle berbunyi sebagai berikut :
“Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya”.
Sedangkan Hukum reinkarnasi yang tertulis di kitab Bagawad Gita, yang turun di medan perang Kurusetra tahun 3138 SM dan dicatat oleh Maharsi Wiyasa mengatakan sebagai berikut :
1. Apa yang tidak ada tidak akan pernah ada, dan apa yang ada tidak akan berhenti ada.keduanya telah dimengerti oleh mereka yang mampu melihat hakekat pertama (BG.II.16)
2. Demikian juga tidak pernah ada saat dimana Aku, Engkau dan para pemimpin ini tidak ada, dan tidak akan ada saat dimana kita akan berhenti ada sekalipun sesudah mati (BG.II.12)
3. Ini tidak pernah lahir pun tidak pernah mati atau setelah ada tidak akan berhenti ada, ini tidak dilahirkan, kekal, abadi yang sejak dahulu Dia tidak mati pada saat badan jasmani ini mati (BG.II.20)
Hukum kekekalan energi dan hukum reinkarnasi setuju bahwa zat atau materi itu tidak pernah musnah, melainkan hanya berubah, dari satu materi ke materi lain atau dari energi ke materi lain, atau dari materi ke energi lain, atau dari energi ke energi lain.
Demikian juga halnya dengan kehidupan manusia dan mahluk lainnya, manusia dan mahluk lainnya tidak akan pernah musnah melainkan hanya berubah.
Kedua : Tiga struktur kepribadiannya Sigmund Freud yang terdiri dari Id, Ego dan Super Ego yang membentuk tipe-tipe kepribadian manusia terinspirasi oleh ajaran Triguna dalam Weda yaitu Sattwam Rajas dan Tamas (baca 4 tipe kepribadian menurut Weda oleh Guli Mudiarcana)
Ketiga : Copernikus mengatakan bahwa Bumi berputar, bukan matahari yang berputar terinspirasi oleh Yayur Veda III.6 yang mengatakan : Bumi berbintik bintik dan bertempat tinggal dilangit. Bumi berputar mengitari Matahari yang bagaikan Ayah
Ke empat : Para Nabi besar agama-agama yang ada saat ini, dijaman dahulu mempunyai kebiasaan melakukan meditasi/bertahanut/bertafakur, seperti misalnya : Sidarta Gautama, Zoroaster dan yang lainnya, dengan mendapat infirasi dari para maharesi penerima wahyu weda dijaman dahulu yang suka bermeditasi /bertafakur/ bertahanut/bertapa di hutan-hutan atau goa-goa di lereng-lereng pegunungan Himalaya dan tepi sungai Gangga.
Tuhan Agama Hindu sangat pengasih dan penyayang
Bahwa Tuhan Agama Weda yaitu Hyang Widdhi tidak pernah cemburu, maupun iri hati kepada umat Manusia seperti kata dalam Bagawad Gita IX.29 sebagai berikut :
Aku tidak pernah iri dan selalu adil terhadap semua mahluk. BagiKu tidak ada yang paling Aku benci dan tidak ada yang paling Aku kasihi. Tetapi yang selalu berbakti kepadaKu, dia akan berada padaKu dan Aku selalu bersamanya.
Bahwa Tuhan Agama Weda sangat toleran dan membebaskan umat manusia untuk memilih jalan menuju kepadaNya seperti kata Bagawan Gita IV.11 berikut :
Apapun jalan yang ditempuh manusia menuju kearahKu, akan Aku terima sama. Manusia menuju kearahKu dengan berbagai jalan.
Tuhan Agama Hindu hanya Satu, tetapi orang-orang pintar menyebut dengan berbagai nama
Bahwa Tuhan Agama Weda hanya Satu, Manusia yang menyebut Banyak seperti mantra RgVeda I.64.46 berikut : Ekam sadvipra bahuda vadanti artinya Hanya satu Tuhan,orang pintar menyebut dengan banyak nama
Tuhan yang hanya satu juga dipertegas dalam kitab sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tantular, seorang rohaniawan Hindu pada masa kerajaan Majapahit (abad 14-15) dengan sasanti : “ Bineka Tunggal Ika tan Hana Dharma mangrua” artinya Meskipun berbeda-beda, tetap satu, tidak ada kebenaran dua.
Jadi pantaslah kalau agama Weda disebut Sanata Dharma, kebenarannya abadi
Astungkara... Om Nammah Shivayah. Om shanti shanti shanti om.
Sumber : http://www.dharmagupta.site/…/hindu-agama-yang-benar_8221.h…
Visit Our Sponsor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar