Minggu, 20 Oktober 2019

Sejarah Hari Raya Nyepi di India Hingga ke Bali

Prosesi-melasti-nyepi-by-Benhil-Net

Prosesi Nyepi
Sumber Gambar : Benhil,Net

Ketika Anda datang ke Bali pada bulan Maret-April mungkin akan menemui satu tradisi unik yang begitu identik dengan masyarakat Hindu di Bali, yaitu perayaan hari raya nyepi.
Perayaan hari raya yang juga merupakan perayaan tahun baru umat Hindu ini tentu memiliki makna tendiri. Dimana hal ini sudah tergambar sejak pertama kali hari raya nyepi dilaksanakan, yaitu pada tahun 78 masehi silam.
- JUAL ES KRIM PESTA MURAH DI BALI
- Jual Cake Ulang Tahun Bali

Pada awalnya, umat Hindu yang berpegang teguh pada kitab sucinya Weda begitu meyakini kalende saka. Kaleder yang juga disebut Isaka ini menunjukkan jika perayaan nyepi dilakukan setahun sekali tepat pada bulan mati (tilem) sasih kesanga (bulan ke 9).
Penentuan perayaan hari raya nyepi inipun berdasarkan sebuah kisah atau sejarah yang terjadi di tanah India yang merupakan asal agama Hindu. Pada saat itu, pertikaian antar suku di India sangat kerap terjadi, seperti suku Saka, Yueh Chi, Malaya, Yavana dan Pahiava.
Pertikaian yang menjadikan menang kalah biasa dan terus terjadi silit berganti ini akhirnya dimenangkan mutlak oleh suku Saka yang dipimpin Raja Kinaskha I dari dinasti Kushanaserta suku Yueh Chi pada tahn 78 masehi.
Kemenangan ini menjadi sejarah besar di India, sebab dari kemenangan suku Saka ini Raha Kaniskha mampu meredam perbedaan antar suku baik dalam pemahaman tafsir, ajaran agama hingga perselisihan sosial.
Seluruh rakyat dirangkul dan rasa kesatuan mulai terpupuk semenjak kemenangan Raja Kaniskha. Dan tepat pada tahun yang sama Raja Kaniskha pun menetapkan sistem kalender Saka sebagai kalender kerajaan dan kalender umat Hindu.
Perkembangan kalender Saka pun terjadi begitu pesat. Dimana seluruh masyarakat India begitu bahagia merayakan peringatan tahun baru Saka yang memiliki makna pembaharuan, kebersamaan, kebangkitan untuk persatuan dan kesatuan, menjadi hari kedamaian dan kerukunan.
- JUAL ES KRIM PESTA MURAH DI BALI
- Jual Cake Ulang Tahun Bali

Dari maknanya inilah kalender Saka semakin berkembang hingga ke Indonesia termasuk pulau Bali. Meski memiliki 12 bulan layaknya kalender masehi, namun uniknya perayaan hari raya nyepi ini tetap dilaksanakan pada bukan le 10 (kadasa). Dimana pada bulan ke 10, angka 1 dan 0 jika dijumlahkan hanya menjadi 1 dan itu berarti menjadi awalan kembali.
Dan semenjak tahun 78 masehi tersebut, perayaan hari raya nyepi yang juga merupakan perayaan tahun baru Saka dimulai hingga saat inipun masih berlanjut.
Lalu bagaimana sejarah sampainya tradisi nyepi ini di Bali? Awalnya seorang pendeta Kshatrapa Gujata (India( dari suu Saka menempuh perjalanan bersama abdi-abdinya, hingga pada tahun 456 masehi mereka sampai di pulau Jawa aitu di desa Waru, Rembang, Jawa Tengah.
Pendeta yang juga dibeli gelar Aji Saka tersebut datang dengan tujuan untuk mengenalkan seta mensosialisasikan kalender Saka serta pergantian tahun baru Saka.
Meskipun kedatangannya untuk pertama kali berada di pulau Jawa akan tetapi perkembangan informasi tersebut begitu cepat sampai ke pulau Bali dan masih dilestarikan hingga saat ini.
Hal ini juga didukung lantaran perkembangan informasi kalender Saka dan perayaan hari raya nyepi atau tahun baru Saka yang begitu baik pada era kejayaan Majapahit.
Visit Our Sponsor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar