Sabtu, 30 Desember 2023

SANG HYANG PASUPATI ~ Pengembala untuk Menuntun PULANG ke KANDANG

 


Sang Hyang PASUPATI adalah Tuhan sebagai penguasa kaum binatang, dimana Pasu artinya Mahluk hidup, Pati artinya penguasa. Manusia juga adalah golongan hewan yg bisa berwawancara dan suaranya dapat dimengerti.
PASUPATI artinya Tuhan sebagai penggembala binatang. Tuhan yg mengembalakan binatang peliharaannya di dunia. Semua mahluk hidup didunia sangat tergantung dari Tuhan, Dia sebagai penggembala agar mahluk hidup khususnya manusia agar setelah digembalakan di Padang rumput yg luas agar bisa kembali pulang ke kandangnya. Hanya dg pemberian bantuan si penggembala lah hewan ternaknya bisa pulang kandang pada waktunya dan keesokan harinya dibukakan lagi kandang hewannya dan kembali dibawa oleh penggembala ke Padang rumput yg luas.
Pengembalalah yg tahu kapan pintu kandang di buka sehingga hewan hewan peliharaan bisa keluar ke Padang rumput untuk makan dan kapan waktunya untuk kembali ke kandang untuk beristirahat.
Dapat dikatakan bahwa Tuhan itu adalah pintu tempat keluar masuknya manusia atau mahluk hidup di dunia. Sesuai dg ketetapanNya ibarat pintu, Dia yg membukakan dan menutup pintu agar manusia sebagai hewan peliharaanNya masuk dan keluar pintu kandang sesuai dg AturanNya. Jika manusia atau mahluk hidup tidak ikut dalam aturan si penggembala, maka ia akan tersesat, terpisah dg kelompoknya sehingga tidak bisa pulang ke kandang.
Dalam proses PASUPATI di Bali itu merupakan ritual untuk mengikat Tuhan pada suatu benda. Dimana Pasu artinya tali, dan Pati artinya Tuhan. Dalam hal ini fungsi dari tali adalah sebagai alat mengikat. Sehingga benda itu menjadi sakral dan memilki energi kesucian yg memberikan fibrasi kepada umat sebagai pengayom, pelindung, pemelihara. Jadi, setelah PASUPATI dilakukan di ikat dalam suatu benda sama fungsinya sebagai penuntun umat sebagai penggembala manusia.
Meletakkan Sang Hyang PASUPATI didalam diri adalah bertujuan untuk menuntun manusia untuk mencapai kemakmuran dan pelepasan. Dimana manusia pada hakekatnya adalah sejenis binatang yg bisa berwawancara dan suaranya di mengerti, maka perlu seorang penggembala agar hidupnya mendapatkan tuntunan di dunia ini. PASUPATI memilki aturan terhadap kelompok hewan (manusia), jika kita tidak mengikuti aturanNya, kita akan berpisah dg kelompok kita di dunia (padang rumput) sehingga menjadi tersesat tidak bisa pulang kandang atau moksa.
Dia yg sudah bertemu dg PASUPATI didalam diri, dialah menjadi gembala untuk menuntun hewan di Padang rumput untuk pulang ke kandang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar