Jiwa yang berukuran sekecil atom dan dapat dirasakan dengan kecerdasan yang memadai. Jiwa yang sekecil atom ini melayang di lima jenis udara (prāṇa, apāna, vyāna, samāna, dan udāna), terletak di dalam hati, dan menyebarkan pengaruhnya ke seluruh tubuh makhluk hidup yang membadan.
Ketika jiwa disucikan dari pencemaran lima jenis udara material, pengaruh spiritualnya akan terlihat.”
Pengaruh jiwa-atom ini menyebar ke seluruh tubuh. Menurut Muṇḍaka Upaniṣad, jiwa atom ini terletak di jantung setiap makhluk hidup, dan karena metode pengukuran jiwa atom berada di luar kemampuan para ilmuwan material, terkadang beberapa di antara mereka dengan lancangnya menyatakan bahwa jiwa tidak ada. Jiwa atom yang individual pasti ada di dalam hati bersama dengan Roh Yang Utama, dan dengan demikian semua energi gerak tubuh memancar dari bagian tubuh ini.
Sel-sel yang membawa oksigen dari paru-paru terkumpulnya seluruh energi dari jiwa. Ketika jiwa pergi dari posisi ini, aktivitas darah, yang menghasilkan fusi, terhenti.
Ilmu kedokteran menerima pentingnya sel darah merah, namun tidak dapat memastikan bahwa sumber energinya adalah roh atau jiwa. Namun ilmu kedokteran mengakui bahwa jantung adalah pusat seluruh energi tubuh.
Partikel atom dari keseluruhan roh diumpamakan dengan molekul sinar matahari. Di bawah sinar matahari, terdapat molekul-molekul bercahaya yang tak terhitung jumlahnya. Demikian pula, bagian-bagian percikan Tuhan dari Yang Maha Esa adalah layaknya percikan sinar Tuhan Yang Maha Esa yang berbentuk atom-atom, yang disebut dengan nama prabhā, atau energi unggul. Jadi, entah seseorang mengikuti pengetahuan Veda atau ilmu pengetahuan modern, ia tidak dapat menyangkal keberadaan sang roh di dalam tubuh, dan ilmu tentang jiwa dijelaskan secara eksplisit dalam Bhagavad-gītā oleh Personalitas Tuhan Yang Maha Esa Sendiri.
Ditranslasi dari sebuah tulisan oleh M Gupta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar