ilmu pengeleakan dapat diwariskan melalui tiga cara atau proses yaitu: berdasarkan keturuan/genetik, dengan proses belajar dan membeli. Bagi yang secara genetik tidak memiliki keturunan ngeleak, maka pilihannya ada 2 yaitu belajar atau membeli. Bagi yang memiliki keturunan ngeleak pilihannya adalah ngelakoni(menjalankan) atau hanya sebatas nyungsung saja.
Sebelum seseorang belajar Ilmu pengelaeakan terlebih dahulu harus diketahui otonan orang tersebut (hari lahir versi Bali) hal ini sangat penting, agar murid tidak celaka oleh ilmu itu sendiri.
Setelah diketahui barulah proses belajar Ngeleak dimulai. Dimana, pertama-tama murid harus mewinten Brahma Widya, dalam bahasa lontar Ngerangsukang Kawisesan dan hari baikpun tentunya dipilih oleh sang nabe (guru).
Tahap dasar murid diperkenalkan dengan Aksara Wayah (Modre), dalam hal ini aksara tersebut tidak bisa dieja karena merupakan aksara baku. Selajutnya murid di-rajah pada seluruh tubuh dari atas sampai bawah oleh sang guru, hal ini dilakukan di Setra(kuburan) pada saat hari Kajeng Kliwon Enyitan.
Pertama murid diajarkan untuk “nyungsang idep” yaitu membalikan pikiran, semua hal yang tidak baik harus dipikirkan menjadi suatu yang baik, begitu juga sebaliknya, biasanya ritual ini dilakukan dengan mencolek kotoran ayam dan menghirup baunya, ritual ini dikenal dengan istilah “nyolek-nyolek tain belek”, bila bau kotoran ayam tersebut lama-kelamaan menjadi harum bagi pelaku, maka ia sudah lulus tingkat pertama. Proses lainnya adalah menjilati “bungut pawon”/ tungku perapianan dan sebagainya.
Download Free Portable Adobe Photoshop CC 2020 Terbaru
Selesai dari proses ini, barulah sang murid sah menjadi Leak bagi sang guru dan ia akan melakukan ritual di Setra(kuburan) dengan sarana sanggah cucuk dan beberapa sesajen.
Ada 5 sumpah yang harus ditaati dalam belajar Ngeleak, ialah :
- Hormat dan taat dengan ajaran yang diberikan oleh guru.
- Selalu melakukan ajapa-ajapa untuk menyembah Siwa dan Dhurga dalam bentuk Ilmu Kawisesan (Sakti).
- Tidak boleh pamer kalau tidak kepepet dan selalu menjalankan Dharma (kebaikan).
- Tidak boleh makan daging kaki empat, tidak boleh berhubungan intim dengan orang selain pasangan alias berzinah.
- Tidak boleh menyakiti atau dengan cara apapun melalui ilmu yang dipelajari.
Mungkin karena peraturani Nomor 4 ini yang paling ditakuti, maka dahulu dikatakan kebanyakan ilmu leak dipelajari oleh kaum perempuan, sebab kaum perempuan biasanya lebih kuat menahan nafsunya.
Artikel direpost dari: @calonarangtaksu @art_taksu #art_taksu
Visit Our Sponsor
- Service Laptop / Smartphone Panggilan Denpasar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar