Kamis, 20 Februari 2020

TENTANG DEWA HYANG/DEWA PITARA DALAM HINDU-BALI

Agama Hindu khususnya di Bali mempunyai keyakinan tentang Dewa Hyang atau Dewa Pitara, Dewa Hyang atau Dewa Pitara adalah atman leluhur yang telah mencapai alam Swah Loka (Alam Dewa – Dewi dan Brahman) karena Sang Hyang Atma yang sudah mencapai tingkatan Dewa Pitara diyakini setara dengan Dewa.
sanggah
Untuk mencapai tahapan Dewa Pitara ada beberapa upacara yang mesti dilakukan seperti upacara ngaben dan memukur / nyekah. Dalam Lontar Gayatri disebutkan bahwa saat orang meninggal rohnya disebut Preta.  Kemudian setelah melalui prosesi upacara ngaben maka rohnya disebut Pitra . Dalam prosesi upacara ngaben terdapat upacara yang disebut Sawa Wedana Tujuan Sawa Wedana ialah untuk mengembalikan unsur- unsur Panca Maha Bhuta (Sthula sarira) dan menyucikan atma orang yang telah meninggal dunia.
Jika upacara ngaben telah dilewati maka nantinya akan dilanjutkan dengan Memukur atau Nyekah. Tujuan Memukur atau Nyekah adalah untuk memutuskan ikatan atma roh leluhur dari unsur Panca Maha Bhuta danPanca Tan Matra.  Ini merupakan rangkain dari upacara Atma Wedana, yang mana Atma Wedana merupakan upacara yang bertujuan untuk menyucikan suksma sarira dan atma sebagai kelanjutan dari upacara Sawa Wedana. Setelah melalui semua prosesi upacara maka roh suci itu disebut Dewa Pitara.
Upacara Ngalinggihang Dewa Pitara (Dewa Hyang) dapat dilaksanakan berupa menstanakan kembali atma (roh suci) yang diyakini telah mencapai “Atmasiddha dewata”.
di Sanggah Kamulan (Pemerajan) atau Pura Kawitan (Pura Leluhur).

Tujuan Ngalinggihan Dewa Pitara

Upacara Ngalinggihang Dewa Pitara (Menstanakan Dewa Hyang/ Atma leluhur diyakini telah suci) bertujuan untuk menjalin bhakti keturunan atau santana dengan para leluhur di samping juga melalui para leluhur umat manusia dapat lebih mendekatkan dirinya kepada Sang Hyang Widhi.
Adapun fungsi upacara pemujaan kepada para leluhur ini adalah sebagai sarana supaya para leluhur dapat memberikan perlindungan dan pengayoman kepada keturunannya, di samping untuk dapat menghubungkan umat manusia kepada Sang Hyang Widhi Wasa.
(sumber : babadbali.com, sejarahharirayahindu.blogspot.com)

Visit Our Sponsor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar