Pasuruan - Masyarakat adat sepakat segera mendirikan kembali tempat persembahyangan umat Hindu di Goa Widodaren, Lereng Gunung Bromo yang dirusak orang tak dikenal. Pembangunan tempat ibadah di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan itu dinilai sangat mendesak karena untuk beribadah.
"Masyarakat adat sudah sepakat mendirikan kembali agar segera bisa dibuat beribadah. Ini kebutuhan mendesak untuk ritual, untuk ibadah," kata Kades Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Iksan, kepada detikcom, Kamis (12/12/2019).
Iksan mengatakan tempat sembahyang dan menaruh sesajen (padmasana) yang dirusak total berjumlah empat, tiga di bagian atas goa dan satu di bawah. Warga akan mendirikan lagi empat padmasana baru di lokasi. Sementara padmasana yang rusak sementara dibiarkan.
Visit Our Sponsor
"Kalau renovasi yang rusak akan butuh waktu lama. Masyarakat memutuskan beli dari Bali dan segera kita dirikan yang penting bisa segera dipakai ibadah. Itu belinya dalam bentuk paket yang bisa dipreteli sekitar empat bagian. Kita beli lalu kita dirikan lagi," terangnya.
Iksan mengaku sudah membentuk panitia pendirian kembali tempat sembahyang yang rusak. Anggaran akan dikumpulkan dari masyarakat secara swadaya.
"Sudah koordinasi, kita galang anggaran swadaya. Kita umumkan kepada masyarakat siapa yang ingin memberikan punia (sodaqoh) silakan. Nanti akan dibantu dari PAD. Itu satu (unit) harganya sekitar Rp 1,2 juta. Sudah ada warga yang siap membantu," terang Iksan.
Terkait kasus perusakan, masyarakat sepenuhnya menyerahkan ke aparat penegak hukum. Menurut Iksan, masyarakat tak terprovokasi dengan perusakan tempat ibadah dan suasana kondusif.
Diberitakan sebelumnya, tempat persembahyangan di kawasan Goa Widodaren lereng Gunung Bromo mengalami kerusakan. Rusaknya bangunan diketahui Sabtu (7/12) sekitar pukul 13.00 WIB, saat ada umat hendak melakukan persembahyangan. Polisi tengah menyelidiki kasus perusakan ini. (iwd/iwd)
Visit Our Sponsor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar