Kamis, 14 Maret 2019

SEDIKIT TENTANG MELUASIN

Untuk sahabat yang belum mengenal kata "Meluasin", itu adalah sebuah ritual dalam budaya Bali yang mungkin juga dilakukan  dalam budaya daerah lain.
Dalam prosesi "Meluasin", seorang medium (penghubung dengan alam roh), akan memanggil Roh seseorang yang berkaitan kerabat dengan para penanya, atau Roh yang mampu memberinjalan keluar dari peliknya masalah kehidupan yang sedang dialami sebuah keluarga.
Beberapa orang tidak mempercayai kebenaran hal ini, sebagian lainnya begitu meyakini itu sebagai tuntunan kebenaran dari alam Roh.
Mereka yang tidak percaya akan berkata; "Bambang gagah napi ten ngenah?" (Kalau kita menggali sebuah lubang, apa pun bisa terungkap, entah baik atau buruk).  Sebuah ungkapan agar membiarkan saja apa yang sudah berlalu agar tetap terpendam di masa lalu.
Pilihan kembali pada diri sendiri. Namun bagi yang percaya akal prosesi ini, sangat disarankan menggunakan akal budi dalam menelaah maksud dari pesan yang dihadirkan. Sebab seringkali pesan itu sangat simbolik dan tidak dimaksudkan untuk dilaksanakan apa adanya.
Salah satu misalnya ketika ada pesan dari alam sana untuk "Nebusin di pempatan" (menebus Roh atau hutang janji di sebuah perempatan yang disucikan).  Seringkali ini sebenarnya bermakna beda dan bukan harfiah melaksanakan prosesi di perempatan. Karena beberapa kasus ternyata tidak memperoleh hasil setelah melakukannya.

Visit Our Sponsor
- Jual Hotwheels Langka Murah
- Chocolate Gift & Cake Ulang Tahun Bali
- Jasa Desain Grafis Murah
- Service Laptop / Smartphone Panggilan Denpasar
Menjual Kaos, Jaket & aksesoris anime, game band dll
Perempatan adalah tempat orang mudah bingung bila tidak tahu arah dan tidak memiliki petunjuk tentang tujuan yang ingin dicari. Jadi dalam hal ini, "nebusin di pempatan" itu bisa berarti sebuah upaya untuk melenyapkan kebingungan akibat ketidaktahuan akan kebenaran yang dicari. Kebingungan (moha) akibat Awidya (kurangnya pemahaman atau pengetahuan) tentang akar masalah yang dihadapi, bisa membuat seseorang ke sana kemari mencari jalan keluar dari masalahnya, namun tak pernah tuntas.
"Nebusin di Dalem" sering juga menjadi pesan yang membuat orang-orang kemudian pergi ke Pura Dalem untuk melakukan prosesi penebusan Roh di sana. Banyak yang kemudian juga belum mendapatkan hasil dan tetap bermasalah. Sebab kemungkinan makna yang dimaksud dalam pesan itu adalah "nebusin ke dalam diri". Melakukan introspeksi diri agar menemukan sebab musabab atau akar masalah kehidupannya di dalam batin bawah sadarnya sendiri.
Ah, membahas hal ini dalam bentuk tulisan pun, meski dimaksudkan hanya sedikit, ternyata lebih singkat bila dilisankan. Namun semoga ada manfaatnya dan tetap mengedepankan akal budi dalam menafsir pesan-pesan yang datang
Sebab dalam ilmu "speak with death", sering ada Roh-Roh yang menyaru agar bisa memberi pesan demi kepentingannya sendiri.  Orang Bali menyebut Roh-Roh penyaru ini sebagai Kingkara. Mirip dengan penelpon gelap yang suka mengatasnamakan pejabat atau orang terkenal, untuk melakukan tipu muslihat bagi yang mudah mempercayainya.
Semoga bermanfaat dan mohon maaf karena menulis kebanyakan.
Wayan mustika

- Jual Cake Ulang Tahun Bali
- JUAL ES KRIM PESTA MURAH DI BALI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar